Surat Keterangan Kantor Cabang

Buatlah surat lamaran pekerjaan dg data di bawah ini :Harian Jawa Pos, yg terbit hari Senin, 1 November 2021 pada kolom iklan memuat lowongan kerja sbb:LOWONGAN KERJAP.T. Astra International membutuhkan 10 karyawan / karyawati yg akan ditempatkan sebagai tenaga administrasi di berbagai kantor cabang di seluruh Indonesia, dg syarat sbb:- pria atau wanita usia maksimal 30 tahun ;- lulusan SMK, SMA , MA, atau yg sederajad;- sehat jasmani dan rohani ( yg dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter )- berkelakuan baik ( yg dibuktikan dg SKCK ) - menyerahkan foto copi ijazah yg dilegalisir sebanyak 1 lembar - menyerahkan foto berwarna ( ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar )Lamaran ditujukan kpd Direktur P.T. Astra Internasional ( alamat Jalan Pahlawan no 10 Jakarta Pusat )​

Daftar Isi

• 1. Buatlah surat lamaran pekerjaan dg data di bawah ini :Harian Jawa Pos, yg terbit hari Senin, 1 November 2021 pada kolom iklan memuat lowongan kerja sbb:LOWONGAN KERJAP.T. Astra International membutuhkan 10 karyawan / karyawati yg akan ditempatkan sebagai tenaga administrasi di berbagai kantor cabang di seluruh Indonesia, dg syarat sbb:- pria atau wanita usia maksimal 30 tahun ;- lulusan SMK, SMA , MA, atau yg sederajad;- sehat jasmani dan rohani ( yg dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter )- berkelakuan baik ( yg dibuktikan dg SKCK ) - menyerahkan foto copi ijazah yg dilegalisir sebanyak 1 lembar - menyerahkan foto berwarna ( ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar )Lamaran ditujukan kpd Direktur P.T. Astra Internasional ( alamat Jalan Pahlawan no 10 Jakarta Pusat )​
• 2. Coba Anda KOMENTARI,KLARIFIKASIKAN dan PERTANYAAN Tentang Cerita KASUS MARSINAH dibawah ini KISAH Marsinah Cerita tragis yang dialami Sinah dimulai pada Ahad, 9 Mei 1993. Sosok perempuan muda berambut lebat itu ditemukan tak bernyawa lagi di sebuah lokasi dekat tempat tinggalnya, di Desa Wilangan, Nganjuk. Kala itu, kondisi tubuh Sinah amat mengenaskan. Sekujur tubuh penuh luka parah plus tulang panggul yang patah. Desas-desus langsung mengentak sesama rekan kerja. Beredar kabar kemudian, Sinah tewas dibunuh gara-gara terkait demonstrasi buruh yang terjadi di PT CPS. Usut punya usut, unjuk rasa para buruh dipicu sebuah surat edaran gubernur setempat. Isinya, semua perusahaan di wilayah itu diimbau menaikkan upah minimum regional (UMR). Walau kebijakan itu sudah dikeluarkan, PT CPS memilih bergeming. Perusahaan itu belum juga menaikkan UMR. Kondisi ini memicu geram para buruh. Tepat pada Senin, 3 Mei 1993, sebagian besar karyawan PT CPS berunjuk rasa dengan cara mogok kerja. Aksi ini berlanjut hingga keesokan harinya. Namun menjelang Selasa siang, manajemen perusahaan dan pekerja berdialog dan menyepakati sebuah perjanjian. Intinya, perusahaan akan mengabulkan permintaan karyawan dengan membayar upah sesuai UMR. Sepintas lalu, persoalan antara perusahaan dan karyawan seolah terselesaikan. Tapi pada keesokan harinya, sebanyak 13 orang karyawan dipanggil ke Markas Komando Distrik setempat dan diminta untuk mengundurkan diri dari PT CPS. Marsinah penuh amarah. Menurut dia, dalam kesepakatan antara karyawan dan perusahaan--yang disaksikan Kantor Departemen Tenaga Kerja Sidoarjo dan Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia--PT CPS berjanji tak akan mencari-cari kesalahan karyawan pascatuntutan kenaikan UMR. Bagi Sinah, itu artinya sama dengan tak bakal memberlakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Pada Rabu itu juga, sekitar pukul 21.00 WIB, Sinah mengunjungi teman-temannya yang terkena PHK. Usai beranjangsana seraya menyampaikan keprihatinannya, perempuan lajang ini berpisah di dekat Tugu Kuning, di Sidoarjo. Sebagai kalimat perpisahan saat itu, Sinah kembali menegaskan tak bisa menerima keputusan PHK bagi rekan-rekannya tadi. Tak hanya itu, Sinah berjanji bakal menyelesaikan persoalan tersebut ke pengadilan. Terhitung sejak Rabu malam itulah, keberadaan Marsinah seolah lenyap ditelan gelap malam. Tepat delapan hari kemudian, 9 Mei 1993, tersiar kabar kalau Sinah ditemukan tewas secara tak wajar. Kasus ini sontak disorot media massa nasional. Sempat disebut-sebut, kematian sosok yang kini menjadi nama sebuah jalan di Nganjuk itu melibatkan tentara. Polisi tentu tak tinggal diam. Berdasarkan hasil penyidikan, tercatat sembilan nama yang berasal dari susunan kepemimpinan dan pemilik PT CPS sebagai tersangka pelaku penganiayaan Marsinah. Dalam persidangan di tingkat pengadilan negeri dan tingkat banding, kesembilan orang tadi dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman. Tapi ketika persidangan naik ke tingkat kasasi Mahkamah Agung, semua tersangka malah dibebaskan demi hukum. Dasarnya: ada kesalahan prosedur dalam kasus ini. Semenjak itulah, pengusutan Kasus Marsinah belum menunjukkan titik terang, bahkan seakan terlupakan. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, kasus Sinah sempat dibicarakan kembali. Bahkan Gus Dur--panggilan akrabnya--saat itu meminta agar Kasus Marsinah kembali diusut. Keinginan senada pun dikemukakan Komisi Nasional HAM saat bertemu Presiden Megawati Sukarnoputri, sekitar pertengahan April 2002. Menurut Komnas HAM, Megawati sepakat buat mengusut ulang kasus kematian peraih penghargaan HAM Yap Thiam Hien 1993 itu Terimakasih ka

1. Buatlah surat lamaran pekerjaan dg data di bawah ini :Harian Jawa Pos, yg terbit hari Senin, 1 November 2021 pada kolom iklan memuat lowongan kerja sbb:LOWONGAN KERJAP.T. Astra International membutuhkan 10 karyawan / karyawati yg akan ditempatkan sebagai tenaga administrasi di berbagai kantor cabang di seluruh Indonesia, dg syarat sbb:- pria atau wanita usia maksimal 30 tahun ;- lulusan SMK, SMA , MA, atau yg sederajad;- sehat jasmani dan rohani ( yg dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter )- berkelakuan baik ( yg dibuktikan dg SKCK ) - menyerahkan foto copi ijazah yg dilegalisir sebanyak 1 lembar - menyerahkan foto berwarna ( ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar )Lamaran ditujukan kpd Direktur P.T. Astra Internasional ( alamat Jalan Pahlawan no 10 Jakarta Pusat )​

Jawaban:

LOWONGANPEKERJAAN

PT.ASTRAINTERNATIONAL

- Membutuhkan 10 karyawan atau karyawati.

YgakanditempatkansebagaitenagaAdministrasidiberbagaiKantorCabangdiSeluruhIndonesia,dengansyaratsebagaiberikut:

- Pria atau Wanita usia maksimal 30 tahun.

- Lulusan SMK , SMA , MA atau yang sederajat.

- Sehat Jasmani dan Rohani ( yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari Dokter ).

- Menyerahkan Foto Copy Ijazah yang di Legalisir sebanyak 1 lembar.

- Menyerahkan Foto ber Warna ( ukuran 4×6 sebanyak 2 lembar ).

LamaranditujukankepadaDIREKTURP.T.ASTRAINTERNASIONAL

(AlamatJalan.PahlawanNo.10JakartaPusat)

Penjelasan:

maaf jika kurang benar

2. Coba Anda KOMENTARI,KLARIFIKASIKAN dan PERTANYAAN Tentang Cerita KASUS MARSINAH dibawah ini KISAH Marsinah Cerita tragis yang dialami Sinah dimulai pada Ahad, 9 Mei 1993. Sosok perempuan muda berambut lebat itu ditemukan tak bernyawa lagi di sebuah lokasi dekat tempat tinggalnya, di Desa Wilangan, Nganjuk. Kala itu, kondisi tubuh Sinah amat mengenaskan. Sekujur tubuh penuh luka parah plus tulang panggul yang patah. Desas-desus langsung mengentak sesama rekan kerja. Beredar kabar kemudian, Sinah tewas dibunuh gara-gara terkait demonstrasi buruh yang terjadi di PT CPS. Usut punya usut, unjuk rasa para buruh dipicu sebuah surat edaran gubernur setempat. Isinya, semua perusahaan di wilayah itu diimbau menaikkan upah minimum regional (UMR). Walau kebijakan itu sudah dikeluarkan, PT CPS memilih bergeming. Perusahaan itu belum juga menaikkan UMR. Kondisi ini memicu geram para buruh. Tepat pada Senin, 3 Mei 1993, sebagian besar karyawan PT CPS berunjuk rasa dengan cara mogok kerja. Aksi ini berlanjut hingga keesokan harinya. Namun menjelang Selasa siang, manajemen perusahaan dan pekerja berdialog dan menyepakati sebuah perjanjian. Intinya, perusahaan akan mengabulkan permintaan karyawan dengan membayar upah sesuai UMR. Sepintas lalu, persoalan antara perusahaan dan karyawan seolah terselesaikan. Tapi pada keesokan harinya, sebanyak 13 orang karyawan dipanggil ke Markas Komando Distrik setempat dan diminta untuk mengundurkan diri dari PT CPS. Marsinah penuh amarah. Menurut dia, dalam kesepakatan antara karyawan dan perusahaan--yang disaksikan Kantor Departemen Tenaga Kerja Sidoarjo dan Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia--PT CPS berjanji tak akan mencari-cari kesalahan karyawan pascatuntutan kenaikan UMR. Bagi Sinah, itu artinya sama dengan tak bakal memberlakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Pada Rabu itu juga, sekitar pukul 21.00 WIB, Sinah mengunjungi teman-temannya yang terkena PHK. Usai beranjangsana seraya menyampaikan keprihatinannya, perempuan lajang ini berpisah di dekat Tugu Kuning, di Sidoarjo. Sebagai kalimat perpisahan saat itu, Sinah kembali menegaskan tak bisa menerima keputusan PHK bagi rekan-rekannya tadi. Tak hanya itu, Sinah berjanji bakal menyelesaikan persoalan tersebut ke pengadilan. Terhitung sejak Rabu malam itulah, keberadaan Marsinah seolah lenyap ditelan gelap malam. Tepat delapan hari kemudian, 9 Mei 1993, tersiar kabar kalau Sinah ditemukan tewas secara tak wajar. Kasus ini sontak disorot media massa nasional. Sempat disebut-sebut, kematian sosok yang kini menjadi nama sebuah jalan di Nganjuk itu melibatkan tentara. Polisi tentu tak tinggal diam. Berdasarkan hasil penyidikan, tercatat sembilan nama yang berasal dari susunan kepemimpinan dan pemilik PT CPS sebagai tersangka pelaku penganiayaan Marsinah. Dalam persidangan di tingkat pengadilan negeri dan tingkat banding, kesembilan orang tadi dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman. Tapi ketika persidangan naik ke tingkat kasasi Mahkamah Agung, semua tersangka malah dibebaskan demi hukum. Dasarnya: ada kesalahan prosedur dalam kasus ini. Semenjak itulah, pengusutan Kasus Marsinah belum menunjukkan titik terang, bahkan seakan terlupakan. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, kasus Sinah sempat dibicarakan kembali. Bahkan Gus Dur--panggilan akrabnya--saat itu meminta agar Kasus Marsinah kembali diusut. Keinginan senada pun dikemukakan Komisi Nasional HAM saat bertemu Presiden Megawati Sukarnoputri, sekitar pertengahan April 2002. Menurut Komnas HAM, Megawati sepakat buat mengusut ulang kasus kematian peraih penghargaan HAM Yap Thiam Hien 1993 itu Terimakasih ka

berhati - hatilah dalam berbuat sesuatu

Video Terkait